Contact

Rizky maulana / Sofi Pujiastuti

telp 08112240196 / 081320140019

email Rizfajzan @ gmail

twitter follow@AlfabbyRizky

Pasar Soreang Blok I & II E ( Hj Wewen ) Soreang Bandung

No Rek 13000 - 1122 - 4030 Bank mandiri Cab Soreang - Bandung

Hari kerja Senin - Jum'at ( kecuali hari Libur Nasional)

Jam kerja 08.00 - 16.00 WIB

Rabu, 06 Januari 2010

Review 2009 : Kinerja Rupiah, Dollar & Dinar… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal   
Sunday, 03 January 2010 15:00
RIX Change
Sepanjang tahun 2009 kemarin, Rupiah nampak berpenampilan tidak seperti biasanya. Tidak hanya diukur terhadap US$ , tetapi terhadap sekelompok mata uang kuat dunia lainnya yang saya sebut sebagai Rupiah Index (RIX). Rupiah mengalami kenaikan sampai 4 basis point dalam RIX, hal ini diluar kebiasaannya karena dari tahun ketahun Rupiah Index ini statistiknya menunjukkan penurunan terus menerus.

Dibandingkang dengan Januari 2000 pada angka 100; angka akhir tahun 2009 di posisi 58 atau mengalami penurunan 42 poin . Memang tidak terlalu menggembirakan untuk jangka panjang, namun pergerakan positif sepanjang tahun lalu dapat memberi harapan bahwa uang kertas kita tidak selalu buruk-buruk amat dibandingkan mata uang kuat lainnya – meskipun ini baru bersifat jangka pendek.

Sebaliknya terjadi pada uang kertas US$; sepanjang tahun lalu mengalami penurunan 6 basis poin dari angka tahun sebelumnya di 84 ke angka 78 pada akhir 2009. Penurunan ini jauh diatas rata-rata penurunan tahunan US$ Index 2.4 pertahun selama sepuluh tahun terakhir. Sejak Januari 2000 sampai akhir 2009 lalu, US$ Index menunjukkan kumulatif penurunan 24 basis poin.

Meskipun fluktuasi jangka pendeknya Rupiah dan US$ yang diukur dengan sekelompok mata uang lainnya (bukan diukur satu sama lain) bisa berbeda atau bahkan berlawanan arah, dalam jangka panjang keduanya mengalami penurunan yang sangat significant. Sekali lagi ini menunjukkan bahwa uang kertas baik Rupiah, US$ maupun mata uang lainnya tidak bisa dipakai sebagai simpanan jangka panjang – karena ketidak mampuannya dalam  mempertahankan daya beli.

Gold Performance
Ketidak mampuan dalam mempertahankan daya beli ini menjadi semakin nyata bila dibandingkan dengan harga emas atau Dinar. Memang dalam setahun terakhir harga emas atau Dinar hanya mengalami kenaikan 8 % dalam Rupiah, namun dalam 10 tahun kenaikan ini telah mencapai angka diatas 400%. Kenaikan Dinar dalam Rupiah yang ‘hanya’ 8 % setahun terakhir tidak terlepas dari penguatan Rupiah yang mencapai 4 basis poin di RIX. Sebaliknya kenaikan Dinar atau emas yang mencapai lebih dar1 400% dalam sepuluh tahun terakhir, juga tidak terlepas dari pelemehan 42 poin di RIX tersebut diatas.

Dalam US$, harga emas dunia mengalami kenaikan yang sangat significant sepanjang tahun 2009. Bila diawal tahun harga emas ini baru berada pada angka US$ 858/Oz; akhir tahun 2009 lalu harga emas ini sudah  berada pada angka US$ 1097/Oz atau mengalami kenaikan 28%.  Dalam sepuluh tahun terakhir harga emas dunia dalam US$ telah mengalami kenaikan 286%.

Dari penurunan nilai Rupiah maupun US$ yang masing-masing tercermin dari penurunan index-nya, dan kenaikan harga emas atau Dinar dalam mata uang Rupiah maupun US$ tersebut – semakin  jelas bagi kita sesungguhnya mana yang seharusnya kita gunakan untuk keperluan investasi , proteksi nilai dan sekaligus uang kita dalam jangka panjang. Wa Allahu A’lam